Bolehkan Bayi Konsumsi Obat Batuk Berdahak?

Konsumsi Obat Batuk Berdahak

HealthyBlog.com – Bayi secara terus menerus batuk tentunya membuat Bunda Cemas. Sebagian orang tua berpikir untuk memberi Si Kecil obat batuk berdahak. Akan tetapi bolehkah konsumsi obat batuk berdahak untuk bayi?

Batuk itu sendiri merupakan cara alami tubuh untuk mengeluarkan benda asing, seperti kotoran dan kuman dari saluran pernapasan. Maka dari itu, batuk yang terjadi pada bayi sesungguhnya bukanlah kondisi yang berbahaya. Akan tetapi, dalam beberapa kasus, batuk secara terus-menerus bisa mengganggu ketenangan dan kenyamanan si Bocah. Mereka cenderung rewel, tidak dapat hidup nyenyak dan bahkan enggan menyusu. Ketika hal ini terjadi, dapatkah bayi melakukan konsumsi obat batuk berdahak?

Promo katalog Alfamart terbaru: https://www.kewl-store.com/

Konsumsi Obat Batuk Berdahak

Anak-anak, terutama pada bayi yang berusia di bawah 2 tahun, tidak boleh konsumsi sembarangan termasuk obat batuk berdahak. Food and Drug Administration (FDA), lembaga pengawasan obat dan makanan Amerika. Bahkan sudah melarang pemberian obat batuk berdahak bagi anak berusia di bawah 2 tahun kecuali atas saran dan anjuran dokter.

Berita seputar Pulau Sumatera: https://javalandart.com/

Pemberian obat batuk berdahak non resep dokter untuk anak berusia 2 hingga 11 tahun masih diperbolehkan. Asalkan dilengkapi dengan resep dokter dan dosis yang telah ditentukan. Obat batuk berdahak sendiri dibagi ke dalam dua golongan, yakni ekspektoran dan mukolitik. Kedua obat tersebut bekerja mengencerkan dahak sehingga lebih mudah dikeluarkan saat batuk. Obat-obatan tersebut juga mampu melegakan pernapasan.

Informasi seputar gadget Xiaomi: https://thedigitaltactical.com/

Sangat disayangkan, manfaat obat-obatan tersebut tidak dapat diperoleh bayi. Pemberian obat batuk berdahak untuk bayi dilarang sebab dapat memicu efek samping yang membahayakan. Dokter Arina Heidyana pun setuju dengan hal tersebut.

Menurutnya, tidak boleh bayi minum atau konsumsi obat batuk berdahak karena beresiko kejang, detak jantung berdebar dan kehilangan kesadaran. “Contohnya, Bunda memberikan obat batuk berdahak dengan kandungan ekspektoran. Namun, kandungan tersebut justru berbahaya sebab dapat meningkatkan produksi dahak pada bayi. Kondisi tersebut juga berbahaya sebab bayi belum bisa membuang dahaknya sendiri. Bahkan si Kecil bisa mual, muntah dan tersedak,” ujar Dokter Arina.

Mencari HP Samsung: https://blacksattacompany.com/

Apabila memang diperlukan, dokter akan memberikan resep obat batuk untuk anak. Akan tetapi apabila tidak, dokter akan memberikan solusi lain untuk mengatasi batuk pada bayi.

Berdasarkan paparan Dokter Arina, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi batuk pada bayi:

Gadget terbaik dari Oppo: https://elektrogadget.com/

Perbanyak Cairan

Apabila bayi berusia di bawah 6 bulan, jangan berhenti dalam pemberian ASI. Walaupun begitu, apabila telah berusia di atas 6 bulan, bayi boleh diberikan air putih yang banyak dan pemberian ASI yang cukup. Sertakan pula kandungan bergizi dan mengandung banyak vitamin di dalam makanan pendamping ASI (MPASI) mereka.

Tempat wisata Indonesia: https://eksplorewisata.com/

Gunakan Humidifier

Humidifier merupakan alat yang dapat melembapkan udara di dalam ruangan. Para Bunda juga bisa memanfaatkannya di dalam kamar anak agar kelembapan tetap terjaga.

Ajak Anak Berjemur

Selain menyehatkan, berjemur di bawah sinar matahari juga dapat membantu mengencerkan dahak di dalam tubuh anak. Tidak perlu berjemur lama-lama, Bunda cukup mengajak bayi berjemur selama 10-15 menit.

Tertarik membaca berita Jakarta : https://updatedaerah.com/

Berikut adalah ulasan bolehkah bayi konsumsi obat batuk berdahak. Sekian informasi mengenai pembahasan kesehatan kali ini, nantikan pembahasan menarik dan informatif lainnya hanya di HealthyBlog.

Ulasan lainnya:

You May Have Missed