Cara Menangani Pendarahan Saat Hamil Muda
HealthyBlog.com – Dalam usia kehamilan yang tergolong masih amat muda, ibu hamil masih rentan mengalami berbagai macam kondisi kesehatan. Salah satu kondisi yang dapat membuat Ibu sangat khawatir saat hamil muda ialah ketika mengalami pendarahan. Soalnya pendarahan selalu dikaitkan dengan kondisi yang serius semisal keguguran.

Akan tetapi, tidak semua pendarahan senantiasa mengindikasikan kondisi kesehatan yang serius. Beberapa pendarahan ringan seperti bercak-bercak kecil masih dianggam normal jelang kehamilan. Jadi Bunda jangan panik dulu ya, berikut cara menangani pendarahan saat hamil muda.
Ketika mengeluarkan darah saat hamil muda atau lebih tepatnya pada trimester pertama, Bunda perlu mencermati lebih jauh. Soalnya, terdapat dua kategori pendarahan. Pertama, pendaharan ringan yang hanya berupa flek atau tetesan darah pada pakaian dalam. Kedua, pendarahan yang dengan volume lumayan banyak sehingga Ibu perlu memakai pembalut agar tidak membasahi pakaian dalam.
Pendarahan ringan berupa bercak darah yang terjadi selama beberapa jam atau hari bisa jadi disebabkan oleh proses pelekatan sel telur yang dibuahi pada dinding rahim. Disamping itu, berhubungan seksual, infeksi dan perubahan hormon juga dapat mengakibatkan ibu hamil mengalami pendarahan ringan. Akan tetapi, hal ini bukanlah termasuk kondisi yang membahayakan bagi ibu hamil maupun bayi.
Langkah pertama yang perlu Bunda lakukan apabila terjadi pendarahan saat hamil muda adalah lekas beristirahat, Setelah itu, Bunda dapat melakukan tips-tips berikut supaya kondisi pendarahan tidak semakin parah.
Istirahat Total
Ibu hamil dianjurkan untuk berbaring dan beristirahat total ketika mengalami pendarahan. Kurangilah aktivitas berdiri dan berjalan. Jika diperlukan, ajukan permintaan izin absen bagi ibu hamil yang masih bekerja. Beristirahat total membuat plasenta bisa melindungi rahuim dan mengurangi potensi keguguran.
Hindari Berhubungan Seksual
Meskipun berhubungan seksual dinyatakan aman saat Ibu menjalani masa kehamilan. Akan tetapi bagi Ibu yang mengalami pendarahan di awal masa kehamilan, ada baiknya tidak melakukan hubungan intim dulu untuk sementara waktu hingga kondisi kandungan sudah kembali kuat dan stabil.
Gunakan Pembalut
Apabila darah yang keluar lumayan banyak, hindari menggunakan tampon. Ibu hamil dianjurkan untuk menggunakan pembalut biasa. Disamping itu, manfaatkan pembalut untuk membantu Bunda mengetahui seberapa banyak pendarahn yang terjadi.
Perhatikan Warna Darah
Penting bagi ibu hamil untuk mencermari warna darah yang keluar sebab warna darah yang keluar dapat menjadi tolak ukur apakah pendarahan yang Ibu alami normal atau tidak.
Pendarahan saat hamil muda juga dapat diakibatkan oleh kondisi yang lebih serius, seperti keguguran, hamil anggur dan kehamilan ektopik. Maka dari itu, ibu hamil mesti mewaspadai apabila mengalami pendarahan disertai dengan gejala-gejala berikut:
- Pendarahan yang deras seperti menstruasi, berwaran merah menyala dan disertai dengan kram pada bagian bawah perut yang tak tertahankan. Waspadalah apabila pendarahan terjadi terus menerus selama trimester pertama.
- Pendarahan yang disertai dengan keluarnya jaringan dari vagina. Ibu hamil sebaiknya tidak menyingkirkan jaringan yang keluar tersebut, sebab doi=kter membutuhkannya untuk pemeriksaan lebih lanjut.
- Pendarahan yang disertai dengan perasaan pusing, bahkan sampai membuat pingsan. Adapun pendarahan yang disertai dengan rasa meriang atau demam dengan suhu melebihi 38 derajat celsius.
Segera jumpai dokter jika Ibu mengalami kondisi pendarahan di atas. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan ultrasound di perut atau transvaginal untuk mengetahui penyebab pendarahan. Keluarnya darah saat hamil muda perlu ditangani segera dan dengan cara yang tepat supaya tidak membahayakan kesehatan ibu dan janin.
Berikut adalah ulasan cara menangani pendarahan saat hamil muda. Sekian informasi mengenai pembahasan kesehatan kali ini, nantikan pembahasan menarik dan informatif lainnya hanya di HealthyBlog.
Ulasan lainnya: