Cara Mengatasi Step pada Anak agar Tidak Kambuh Lagi
HealthyBlog.com – Step atau kejang demam merupakan peristiwa kejang yang terjadi pada anak disebabkan oleh demam. Pada umumnya, kejang ini berlangsung sebentar dan tidak berbahaya. Sebagai besar anak-anak yang mengidapnya akan pulih dengan cepat dan tidak akan mengalami efek atau komplikasi jangka panjang.
Kisah desa inspiratif: https://desaciketing.com/
Jenis step atau kejang demam ini menyasar usia yang spesifik, terjadi pada bayi berusia 6 bulan dan anak-anak hingga berusia 5 tahun. Namun kejang demam atau step yang paling sering terjadi pada balita antara usia 12 dan 18 bulan.
Cerita yang menginspirasi: https://ceritainspiratif.com/

Dilansir melalui jurnal Cleveland Health Clinic, kejang demam sederhana memiliki kriteria sebagai berikut:
- Step atau kejang demam ini mempengaruhi kedua sisi tubuh anak. Kejang yang memengaruhi kedua sisi tubuh anak bersifat umum atau lazim.
- Kejang demam sederhana berdurasi pendek. Kejang demam sederhana berlangsung kurang dari 15 menit.
- Kejang demam sederhana merupakan peristiwa yang terisolasi. Kejang demam sederhana tidak terjadi lebih dari sekali dalam 1 X 24 jam.
Apabila salah satu dari tiga kriteria di atas tidak sesuai misalnya durasinya yang lebih dari 15 menit, itu ialah kejang demam kompleks. Kejang demam kompleks lebih mungkin membutuhkan pengobatan dan mungkin menyarankan peningkatan resiko gangguan kejang di masa mendatang.
Sinopsis film bioskop Indonesia: https://marriedtotheseacomics.com/
Gejala khas dari kejang demam diawali dengan tanda-tanda sebagai berikut:
- Seluruh Tubuh Gemetar Seorang anak yang mengalami kejang demam akan kehilangan kendali atas gerakan otot di satu atau kedua sisi tubuhnya. Hal ini umumnya melibatkan gejala gemetar, kaku atau tegang.
- Penurunan Kesadaran Anak sangat mungkin mengalami pingsan atau pupil matanya berputar ke belakang. Kehilangan kesadaran dapat terjadi dengan atau tanpa gemetar.
- Kehilangan Kendali Anak mungkin mengalami muntah, ngiler, buang air kecil atau buang air besar.
Sinopsis film horror Indonesia: https://gazzettadellasera.com/
Berikut merupakan cara untuk mengatasi step atau kejang demam pada anak:
- Tidak Panik Berlebihan
Melihat sang buah hati mengalami kejang bisa jadi merupakan pengalaman yang amat menakutkan, tetapi penting bagi kita untuk tetap setenang mungkin.
- Jangan Masukkan Benda Asing ke dalam Mulut
Selama ini, yang paling sering dilakukan adalah orang tua memasukkan sendok, kopi, kecap, kain atau benda lainnya ke dalam mulut anak. Tindakan ini adalah penanganan yang kurang tepat sebab dapat membuat anak menjadi tersedak. Memasukkan berbagai benda asing ke mulut anak ketika kejang membuat kondisinya menjadi lebih berbahaya. Apabila anak tersedak, sangat berpotensi dapat menyebabkan kematian.
Berita La Liga terupdate: https://ishmoh.com/
- Longgarkan Baju Anak
Saat anak mengalami kejang, Bunda segera longgarkan baju sang buah hati, Ketika kondisinya kaku, anak memerlukan ruang gerak yang lebih bebas sehingga anak mendapatkan banyak udara.
- Posisikan Terlentang atau Miring
Menempatkan anak di tempat yang aman merupakan hal penting yang perlu dilakukan ketika anak kenjang. Saat kejang, posisikan anak terlentang atau miring untuk mencegahnya tersedak.
Jangan meletakkan anak di atas meja atau temoat tidur yang sempit sebab mereka bisa jatuh. Serta jangan mencoba menggendong atau menahannya sebab tindakan ini justru meningkatkan resiko cidera.
Mencari smartphone Vivo: https://emergent-culture.com/
- Amati Pernapasan Anak
Perhatikan tanda-tanda masalah pernapasan, seperti warna kebiruan di wajah.
- Hitung Durasi Kejang
BUnda harus menghitung durasi kejang pada anak. Apabila kejang berlangsung lima menit atau lebih dan tidak melambat atau berhenti, Bunda harus segera menghubungi rumah sakit atau bawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Ingin menjadi wong sukses: https://wongjowo.id/
Berikut adalah ulasan cara mengatasi step pada anak agar tidak kambuh lagi. Sekian informasi mengenai pembahasan kesehatan kali ini, nantikan pembahasan menarik dan informatif lainnya hanya di HealthyBlog.
Ulasan lainnya: